Kemah Budaya Nasional 2016 digelar di Bumi Perkemahan Desa Juru Seberang, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, 19-23 September 2016. Ini merupakan pelaksanaan yang ketujuh.

Dalam rilis yang diterima Sarasvati, kegiatan Kemah Budaya Nasional dimaksudkan sebagai wadah pembinaan Pramuka Penggalang agar mampu mengerti, memahami, dan menghayati keragaman budaya Indonesia.

Kegiatan ini juga sebagai wahana pendidikan karakter bangsa agar mampu menjadi generasi penerus andal pelestari NKRI. Sedangkan orientasinya pada penanaman nilai-nilai kesejarahan dan nilai-nilai budaya bangsa.

Pelaksana Kemah Budaya Nasional Tahun 2016 adalah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Belitung, dan Pemda Kabupaten Belitung.

Perkemahan berlangsung lima hari, diawali dengan upacara pembukaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  RI, Muhadjir Effendy, diakhiri dengan upacara penutupan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault.

Peserta atau warga Kemah Budaya Nasional 2016 diibaratkan sebagai penduduk suatu Pemerintahan Kecamatan dengan jumlah penduduk 750 orang (penggalang, pendamping, para pejabat dan panitia pusat). Kecamatan tersebut  diberi nama “Gurok Beraye”.

Kecamatan sebagai perkemahan induk dipimpin seorang camat yang dijabat ketua pelaksana Kemah Budaya Nasional 2016 dibantu seorang sekretaris dan staf.

Kemah Budaya Nasional tahun ini ini memasuki tahun ketujuh. KBN tahun 2010 dilaksanakan di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Tahun berikutnya di Karanganyar, Jawa Tengah. Lalu berturut-turut di Polewali Mandar, Sulawesi Barat; Bintan, Kepulauan Riau;  Solo, Jawa Tengah; dan KBN tahun 2015 di Siak, Riau.