Merespon meleburnya batasan antara dunia seni rupa dan desain, Lawangwangi Creative Space membuka ruang kreatifitas baru sebagai tempat bagi para desainer dan perupa Indonesia menunjukkan dan menjual karya-karya kolaborasinya kepada konsumen. Tuku Lawangwangi resmi dibuka oleh Andonowati, Direktur Lawangwangi Creative Space, pada Jumat (28/3) malam di Art Gallery, Lawangwangi Creative Space, Bandung.
Andonowati menjelaskan, Tuku Lawangwangi merupakan sebuah Design Shop terbaru yang diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan ruang para desainer dan perupa muda Indonesia untuk mengembangkan karya-karya mereka, sekaligus menjembatani mereka untuk bertemu langsung dengan para konsumen yang mengapresiasi karya-karyanya.
“Tuku Lawangwangi akan menjadi ruang bertemunya para desainer, seniman dan konsumen yang memiliki passion seni dalam memenuhi kebutuhan daily lifestyle mereka melalui karya-karya desain dengan kualitas premium,” kata Bagus Nugroho, Program Manager Tuku Lawangwangi, di malam pembukaan.
Andonowati menjamin, produk-produk yang ditampilkan di Tuku Lawangwangi memiliki keunikan tersendiri dan dalam jumlah terbatas (limited edition). Sebagian besar produk yang ditampilkan merupakan produksi brand-brand lokal, karya dari desainer dan seniman asal Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Temanggung, dan Bali.
Antara lain produk kreatif dari STUDIO SORCERY, MALEO, YAMASURIH, ORCA, KINE, DUNGDELANG, MAGNO, ANINDI MAULYDIA, AGUGN, ADITYA NOVALI, ARYA PANDJALU, SURVIVE, S. PAHLEVI, EKO NUGROHO, RICHARD IRWIN MEYER, LAZA, KAR, CUEVA, MILLION, LOVELY JARS, RUDE, WAWBAW, SMITTEN, ALJIR FINE CRAFTS, MARADITA SUTANTIO, KAT, STRAKX, CONTURE, GENDHIS, MONNET, HOMIE POP, ZIVITI, OBS CLOTH, NOTES, Y.O.Y., MASSICOT, IMAGERY BAGS, FLAMEON FOOTMATE, HEYPARKART, A.S.A.P DESIGN, ITC, HVNTER HOME, dan masih banyak lagi.
Dengan kehadiran pengunjung Cafe Lawangwangi yang mencapai 700 orang per akhir pekan saja, Andonowati berharap akan lebih banyak masyarakat yang mengapresiasi pertemuan dua bidang tersebut.
