Foto 3

Lepas mengadakan kompetisi komik digital dan stiker di aplikasi berbalas pesannya, LINE Plus Corporation menghelat perayaan bagi pegiat industri kreatif di Indonesia. Ajang bertajuk LINE CREATIVE DAY 2015 yang dihelat di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta pada 5 November ini dibuka dengan pengumuman para jawara kompetisi LINE Webtoon Contest dan pemenang kontes sticker LINE Chat.

LINE Webtoon sendiri merupakan aplikasi pembaca komik digital besutan LINE Plus Corporation. Berbeda dari kebanyakan aplikasi pembaca komik digital, Webtoon menerapkan fungsi scrolling down ke mayoritas komik yang dirilis untuk melanjutkan bacaan ke gambar selanjutnya. ” Dengan pilihan perbaruan episode komik setiap hari atau minggu untuk para pengarang komik ini–yang biasa disebut webtoon artist–dan perilisan berkala judul-judul baru setiap beberapa bulan sejak berdiri pada tahun 2004, Webtoon berhasil meraih lebih dari 6,5 juta pembaca aktif di seluruh dunia,” ujar Kim Junkoo, Pendiri dan Kepala LINE Webtoon.

 Webtoon Contest kali ini merupakan kompetisi perdana LINE Webtoon yang diadakan di Indonesia. Diadakan satu bulan selama 15 September-15 Oktober 2015, kompetisi ini menjaring ribuan komikus Indonesia yang menerbitkan webtoon-nya dalam berbagai genre, mulai dari drama hingga fiksi ilmiah. Komik mereka kemudian dinilai berdasarkan total likes, share, konsistensi penerbitan episode, dan orisinalitas oleh para pembaca dan juri untuk memperebutkan hadiah dengan total 170 juta rupiah.

'My Pra Wedding' karya Annisa Nisfihani
‘My Pra Wedding’ karya Annisa Nisfihani

Adapun komikus lokal yang berhasil menyabet juara pertama Webtoon Contest Indonesia perdana tersebut yakni Annisa Nisfihani dengan webtoon berjudul My Pre Wedding. Mengambil genre roman, Annisa mengemas kisah sepasang petugas kelurahan yang  tiba-tiba bersepakat untuk menikah dalam gambar khas manga. Meski gaya ilustrasinya dekat dengan pakem komik Jepang, seperti mata besar dan berbinar, postur tubuh dengan kaki panjang, dan rambut warna-warni, Annisa menambahkan beberapa atribut untuk menekankan kesan lokal dengan menggambarkan para karakter dalam seragam kuning tanah, hijau, dan batik khas  pegawai negeri sipil (PNS).

Sementara itu, Apitnobaka menyorot sisi romantis dari persahabatan dua mahasiswa pria yang kebetulan sama-sama lajang dan selalu bersama sejak SD. Webtoon bertajuk No Homo ini  menggambarkan batas buram persahabatan antara dua pria di tengah lingkungan yang tidak menganggap wajar keberadaan hubungan semacam itu. “Ke depannya akan tetap fokus pada persahabatan mereka, meski ada karakter-karakter baru yang akan memasuki kehidupan percintaan mereka,”  kata komikus ini membocorkan.

'No Homo' karya Apitnobaka
‘No Homo’ karya Apitnobaka

Dari enam pemenang Webtoon Contest Indonesia pertama ini (satu komikus sebagai pemenang pertama, dua komikus sebagai pemenang kedua, dan tiga komikus sebagai pemenang ketiga), satu pemenang yang mengusung tema cukup berbeda yakni Nusantara Droid War karya Vega Mandalika dengan genre fantasi. Meski bumbu-bumbu romansa masih ditebar di sana-sini, webtoon ini masih berfokus pada kisah pertarungan para action figure yang dapat hidup.

Sementara itu, Sarita, The Dayak Girl berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi “LINE Sticker Contest: 2nd Round! “. Karya Junaidi Lim  yang mengambil sosok gadis Dayak lengkap dengan atribut tradisionalnya dan tambahan karakter hewan-hewan khas Kalimantan ini diganjar hadiah sebesar Rp 50 juta.  Karakter Sarita disusul stiker Anak Kos karya Rizka Amalia yang menjadi pemenang kedua dengan hadiah sebesar Rp 40 juta, dan stiker Jamu Gendong Mbok De karya Donny Rakhman sebagai pemenang ketiga dengan hadiah Rp 30 juta.  Sementara itu, pemenang ke-4 mendapat Rp 20 juta dan pemenang 5-10 mendapat masing-masing Rp 10 juta.

Untitled picture
‘Sarita, The Dayak Girl’ karya Junaidi Lim

“Dengan 212 juta pengguna LINE di seluruh dunia dan masuknya Indonesia dalam deretan negara dengan penjualan stiker terbanyak periode Januari-Juli 2015, dengan 130 ribu stiker berasal dari kreator Indonesia, maka LINE Creator Market telah menjadi unlimited international market place  yang amat potensial bagi insan kreatif Indonesia,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

Triawan menambahkan, para kreator stiker ini bahkan bisa meraih profit hingga Rp 590 juta per tahun dari satu set stikernya, dan salah satu kreator Indonesia menempati posisi ketiga sebagai top selling stickers. “Karenanya, tugas kami sekarang adalah mengsinkronisasi regulasi agar tidak menghambat kegiatan kreatif ini,” katanya.

Di samping pengumuman jawara kontes webtoon dan stikernya, LINE juga mengadakan sesi khusus dengan pembahasan seputar  tips dan trik untuk memasarkan webtoon dan stiker, kompetisi doodling, pengenalan  komunitas LINE Sticker Community, BEKRAF, dan LINE@, fitur pengelolaan bisnis  bagi para creativepreneur Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis kreatifnya.